Selasa, 21 Desember 2010

Menentukan Skala Prioritas

Seorang ayah mengajak anaknya naik helikopter wisata.
Ketika naik, sang pilot mengajukan tantangan unik dan menyampaikan peraturannya:
"Ongkos naik helikopter adalah 1 juta, jika salah satu dari Anda bersuara atau berbicara maka akan saya denda 5 juta, akan tetapi jika bisa tahan bicara maka saya beri bonus 10 juta."
Singkat cerita mereka setuju mengikuti tantangan dan naik helikopter tersebut. Sang ayah mewanti-wanti anaknya agar tidak bersuara.
Sang pilot tentu saja tidak mau rugi, ia melakukan berbagai manuver untuk membuat penumpangnya bicara, tapi tetap tidak ada suara. Ia melakukan manuver terbang miring, terbang naik turun, tapi tetap saja tidak ada suara.
Akhirnya sang pilot melakukan gerakan yang tidak mungkin ada penumpang yang tahan untuk tidak berbicara atau bersuara.
Tapi setelah manuver bahaya tersebut, sang pilot tetap tidak mendengar suara.
Akhirnya sang pilot menyerah dan mendaratkan helikopternya.
Sambil menengok ke belakang, ia berujar kepada sang ayah;
"Bapak hebat, baru kali ini saya bertemu penumpang yang bisa mengalahkan tantangan ini. Tidak ada yang sanggup tidak bersuara dengan manuver seperti tadi!"
"Sebenarnya tadi saya mau bilang sesuatu yang penting, tapi takut didenda," jawab sang Ayah.
"Mau bilang apa?" tanya sang pilot
"Anak saya jatuh waktu manuver tadi!"

sahabat....
memang terlihat konyol dan lucu apa yang dilakukan bapak tadi. namun, dalam kehidupan nyata hal tersebut sering terjadi.
banyak orang yang mengorbankan kepentingan yang lebih besar hanya untuk kepentingan sesaat. mengabaikan manfaat yang lebih besar hanya karena ingin mengambil manfaat sesaatt.

sebagai contoh banyak mahasiswa / pelajar yang lebih senang bermain dan "nongkrong" (kesenangan sesaat) dibandingkan dengan berbuat dan berusaha untuk mencetak prestasi dan mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
ada guru (insyaAllah tidak banyak) yang hanya fokus mengejar sertifikasi (manfaat untuk pribadi) dibandingkan dengan keseriusannya mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mendidik dan mencetak generasi penerus yang tangguh.
ada beberapa ortu yang lebih memprioritaskan kebutuhan sekunder kehidupan mereka dibandingkan dengan mempersiapkan uang untuk pendidikan anak yang lebih berkualitas
dan masih banyak contoh lainnya...

sekarang pertanyaannya.. bagaimana kita menempatkan prioritas??
berikut beberapa hal yang bisa dijadikan acuannya

1. Esensi dari tujuan Anda.
tentu saja untuk mencapai kesuksesan setiap orang harus memiliki tujuan dan visi dan jelas. untuk menentukan prioritas, pilih hal mana yang penting dan mendukung tercapainya cita-cita atau tujuan pribadi, keluarga, atau organisasi anda.
2. Keuntungan atau manfaat yang tinggi.
diantara semua pilihan, pilihlah hal yang akan menghasilkan manfaat yang paling baik dibandingkan dengan waktu dan tenaga Anda.
3. Tidak dapat didelegasikan.
Kegiatan mana yang hanya bisa dilakukan oleh Anda dan tidak dapat digantikan orang lain dapat digolongkan berprioritas tinggi.
4. lebih penting dan mendesak
diantara banyak pilihan pilihlah hal yang berada pada posisi sangat penting dengan waktu yang sangat mendesak
5. membawa kemaslahatan
diantara sekian banyak kegiatan pilihlah kegiatan yang memiliki dampak positif paling besar untuk orang banyak.

semoga kita adalah pribadi-pribadi yang bisa menempatkan prioritas dengan bijak

wallahu'alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar