Rabu, 02 Maret 2011

Buah Kebaikan

Kebaikan itu seperti tanaman yang tak pernah layu dan kering. Sekalipun di tanam di tanah yang tandus dan gersang, ia akan tetap tumbuh dan mengeluarkan buahnya. Dan buah ini tak akan jatuh kepada siapapun, kecuali kepada orang yang menanamnya.

Oleh karena itu, tanamlah selalu kebaikan dimanapun Anda berada. Karena dimanapun Anda menanamnya, ia tak akan hilang. Sekalipun Anda memberikannya kepada orang yang salah.

Berbuat baiklah kepada lawan Anda. Berbuat baiklah kepada orang yang membenci Anda. Karena kebaikan Anda tak akan hilang sia-sia. Barangkali dengan begitu lawan Anda akan menjadi kawan yang setia, dan orang yang membenci Anda akan berbalik mencintai Anda.

Di dalam bis kota mungkin Anda menjumpai seorang pengamen. Lalu Anda merogoh saku, mengambil uang recehan dan memberikannya pada pengamen itu. Setelah itu berpikir ulang atas apa yang telah Anda lakukan. Anda berpikir, pengamen itu masih muda, tubuhnya sehat, gagah, masih kuat untuk bekerja, kenapa aku tadi memberinya uang?

Atau mungkin Anda bersedekah kepada orang lain yang belum Anda kenal. Anda tidak tahu bahwa orang ini sebenarnya adalah orang berada, bahkan lebih kaya dari Anda. Setelah Anda tahu atau ada orang lain memberi tahu Anda tentang orang yang telah Anda beri, maka Anda kembali berpikir, wah.., aku telah salah dalam memberi. Seharusnya sedekah itu tak aku berikan padanya.

Sekali lagi, jangan khawatir kebaikan Anda kepada pengamen muda atau kepada orang kaya tadi akan sia-sia, atau tidak bernilai pahala. Kebaikan Anda pada mereka akan tetap berbuah, berbuah dan berbuah. Dan buah itu akan Anda nikmati. Buah itu bisa berupa materi yang melimpah atau berupa pertolongan Allah setiap kali Anda membutuhkannya.

Percayalah!

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Hud: 115).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar